Alamat

Jl. Pelabuhan III RT 14 Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, Kota Bontang 75322. Telp/ Faks (0548) 22645.

Rabu, 10 Agustus 2011

Penyuluhan Penyakit Zoonosa Kota Bontang

Pada bulan Juli sampai dengan awal Agustus 2011 Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan mengadakan kegiatan penyuluhan penyakit zoonosa di sekolah-sekolah dasar yang ada di Kota Bontang. Kegiatan penyuluhan ini bekerjasama dengan Karantina Pertanian Wilayah Kerja Bontang sebagai narasumber. Adapun materi penyuluhan yang disampaikan adalah penyakit flu burung dan penyakit rabies yang meliputi penyebab penyakit, gejala penyakit, penanganan, pencegahan dan kebersihan. Kegiatan ini dimaksudkan agar anak-anak sekolah dasar mengetahui dan memahami tentang penyakit flu burung dan rabies. Dengan adanya penyuluhan ini diharapakan apabila dilingkungannya ada gejala atau tanda-tanda penyakit flu burung dan rabies dapat segera melaporkan ke instansi terkait yang membidangi, disamping itu dapat membiasakan pola hidup sehat dan bersih dengan cara mencuci tangan setelah kontak dengan hewan peliharaan yang sakit. Kewaspadaan dini perlu diterapkan mengingat kota Bontang merupakan daerah yang masih rawan terhadap penyakit flu burung dan rabies, karena populasi anjing liar dan unggas cukup banyak. Berikut adalah kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di sekolah :

                   Gambar 1. Pembukaan acara sosialisasi penyakit zoonosa

                   Gambar 2. Penyampaian materi penyuluhan oleh narasumber






Kamis, 14 Juli 2011

Pemantauan Brucellosis Bontang

Pada tanggal 14 Juli 2011 dilakukan pemantauan penyakit Brucellosis terhadap sapi-sapi yang ada di wilayah kota Bontang, sebagai wujud pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mencegah masuk, tersebar dan keluarnya HPHK. Badan Karantina Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) perlu meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan dan produknya yang dilalulintaskan, selain itu karantina hewan juga perlu mengembangkan sikap kewaspadaan dan deteksi dini terhadap penyakit hewan serta sistem pengendalian penyebaran penyakit hewan terutama penyakit hewan strategis dan penyakit zoonosis. Kewaspadaan dan deteksi serta sistem pengendalian penyebaran penyakit hewan dini dapat dilaksanakan dengan menerapkan pemantauan dan surveilans penyakit hewan secara berkala melalui pendekatan epidemiologi veteriner. Kegiatan ini merupakan antisipasi terhadap masuknya penyakit Brucellosis pada sapi di kota Bontang. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian No.2540/Kpts/PD.610/6/2009 tentang pernyataan pulau Kalimantan bebas penyakit keluron menular (Brucellosis). Berikut adalah gambar kegiatan pemantauan yang ada dilaksanakan di kota Bontang :
               Gambar 1. Pengambilan darah melalui vena ekor (coxygea)

       Gambar 2. Pengambilan sampel darah sapi menggunakan tabung venoject 3 cc

Senin, 30 Mei 2011

PEMBERITAHUAN KEPADA PENGGUNA JASA

Diberitahukan kepada pengguna jasa karantina pertanian hal-hal sebagai berikut :

Pengguna jasa karantina pertanian yang akan membuat sertifikat kesehatan hewan dan sertifikat kesehatan tumbuhan untuk membawa/ mengeluarkan media pembawa HPHK (Hama Penyakit Hewan Karantina) berupa hewan kesayangan (anjing, kucing, ayam, burung dsb), Produk hewan (telur, kulit, daging dsb) dan media pembawa OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) berupa bibit pohon dsb agar melengkapi persyaratan sebagai berikut :

a. Melaporkan ke Dinas setempat untuk mendapatkan Surat keterangan asal baik hewan maupun tumbuhan
b. Membawa fotokopi identitas berupa KTP tau SIM

Pengguna jasa karantina pertanian yang akan memasukan Media pembawa HPHK dan OPTK dari daerah luar ke kota Bontang diharapkan melaporkan setiap kedatangannya ke kantor karantina pertanian wilayah kerja Bontang dengan membawa sertifikat kesehatan hewan untuk hewan atau sertifikat kesehatan tumbuhan untuk tumbuhan.

Demikian pemberitahuan ini disampaikan dan untuk informasi lebih jelasnya bisa menghubungi kantor karantina pertanian wilayah kerja Bontang dengan No. Tlp/ Fax (0548) 22645.

Senin, 09 Mei 2011

Perbaikan Kantor Karantina Pertanian Wilker Bontang

Pada tanggal 3 - 7 Mei 2011 Karantina Pertanian Wilayah Kerja Bontang melakukan kegiatan perbaikan bangunan kantor. Perbaikan ini meliputi : Atap bangunan yang rusak dan bocor, pintu kamar mandi belakang, meninggikan panblock halaman kantor yang sering tergenang air saat hujan, dan pengecatan pagar dan bagian depan kantor. Berikut gambar dari kegiatan perbaikan kantor Karantina Pertanian Wilker Bontang :

Gambar 1. Peninggian panblok depan dengan cara pengurukan pasir 

Gambar 2. Pengecatan pagar dan bagian depan kantor

Gambar 3. Tampak bagunan kantor yang telah selesai diperbaiki




Selasa, 01 Maret 2011

Penghijauan wilker Bontang


Pada hari jum'at tanggal 25 Februari di kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Bontang dilakukan penghijauan dengan menanam tanaman di halaman kantor. Penghijauan ini dilakukan agar suasana kantor menjadi lebih asri. Kegiatan ini dilakukan pada pagi hari dengan menanam tanaman di pot dan dipapan nama kantor.

Senin, 15 November 2010

Kambing 100 ekor dari Pantoloan

Pada tanggal 8 November 2010  KM. Sumber Rezeki yang dinahkodai Bapak Mustapa merapat di dermaga Tanjung Limau dengan membawa 100 ekor Kambing dari Pantoloan, Sulawesi Tengah. Setelah dicek kesehatan dan tidak ada HPHK kemudian dilakukan pembongkaran, berikut kegiantanya :


 
   Gambar 1. Kambing sebelum di turunkan dari kapal

    Gambar 2. Kegiatan bongkar kambing dari kapal

    Gambar 3. Kambing di angkut menggunakan angkot ke tempat tujuan.

  Kambing ini kemudian di bagi lagi ke peternak di wilayah kota Bontang untuk kemudian di jual.

Selasa, 26 Oktober 2010

Kedatangan Beras, Kemiri, Jeruk Bali dan Telur Konsumsi

Pagi ini tanggal 26  Oktober KLM. Tanjung Utama bersandar di Pelabuhan Tanjung Laut Bontang  yang di Nahkodai Bapak Mohamad Saad dari Awerangge, Pare-Pare Sulsel dengan membawa komoditas hasil pertanian. Jenis komoditas yang dibawa terdiri dari :
  1. Beras (oryza sativa) jumlah 60.000 kg.
  2. Jeruk Bali (citrus sp) jumlah 1000 kg.
  3. Kemiri (candle nut) jumlah 500 kg.
  4. Telur Konsumsi jumlah 300 kg. 
Berikut adalah kegiatan bongkar muat dan pemerikasaan Petugas Karantina Pertanian Wilker Bontang di Pelabuhan Tanjung Laut :


    Gambar 1. Komoditas pertanian dari Awerangge

    Gambar 2. Petugas karantina sedang mengamati komoditas pertanian

Hasil pemeriksaan  menunjukan komoditas pertanian layak untuk di bongkar karena dilengkapi dengan dokumen yang lengkap dan sah dari daerah asal.